Foto makanan atau yang dikenal dengan Food beverages Fotografy saat ini kian berkembang menjadi salah satu komponen utama dalam pemasaran kuliner. Hampir segala aspek visualisasi kuliner bersentuhan dengan Food Photography, di berbagai media sosial segala ragam Food Photography ada.
Sebenarnya tidak hanya itu, kebutuhan pembuatan menu dan promosi sebuah perusahaan kuliner juga membutuhkan food photography.
Food Photography tidak melulu hanya makanan tapi juga meliputi beverages atau minuman. Food Photography sendiri merupakan turunan dari still life photography, yaitu memberi makna pada benda-benda diam atau mati (tidak bernyawa).
A. Peralatan yang dibutuhkan
- Kamera, bentuk kamera apapun dapat digunakan hingga handphone.
- Lensa, pemilihan lensa bebas fix-zoom ataupun macro, (35-50mm dlm full frame) tetapi saya sendiri berusaha menghindari lensa bersudut lebar untuk menghindari distorsi.
- Lighting, bisa menggunakan lampu studio (flashlite), lampu LED ataupun matahari.
- Tripod atau monopod untuk kestabilan gambar / foto agar lebih tajam.
- Aneka diffuser sebagai go-bo / penghalang cahaya.
- Reflektor sebagai pengisi cahaya.
- Properti yang bersangkut paut dengan kuliner dan aneka background kain maupun material lain.
B. Teknik Pemotretan
Dalam melalukan setting pemotretan, bila ingin memperoleh depth of field yang sempit atau bermain blur untuk background dianjurkan memakai lampu-lampu yang bersifat kontinyus seperti LED atau Bohlam Pijar juga memakai lensa-lensa yang mempunyai diafragma lebar seperti f/2, f/1.8 sampai f/1.4, bila terbiasa dengan memakai APERTURE PRIORITY pada kamera, bisa memanfaatkan fasilitas ini. Hanya saja dalam kondisi pemotretan seperti ini seringkali dibutuhkan tripod karena shutter speed sering bergerak dibawah 1/125 sec (ISO saya mematok maximal 800 – untuk menghindari noise). Dengan bantuan tripod foto menjadi lebih tajam.
Bila ingin mengambil detail yang lebih baik, lampu studio / flash menjadi solusi.
Memotret dengan diafragma kecil seperti f/8 keatas akan memaximalkan ketajaman gambar, dan juga lampu studio mempunyai kualitas cahaya yang lebih konstan. Setting kamera bila kita memakai studio lamp/ flash adalah memakai setting manual.
C. Jenis Foto dalam Food Photography
Pack Shoot adalah Porsi keseluruhan dalam penyajian harus nampak, biasanya berguna untuk keperluan menu maupun display. Background polos menjadi pilihan dan jenis foto seperti ini biasanya lebih baik bila memakai lampu studio / flash.
Icon Shoot adalah lebih diutamakan untuk mood atau daya tarik daripada makanan / minuman yang dimaksud. Penyuguhan dengan diberi pemanis properti dan pemilihan background. Jenis pemotretan ini biasa digunakan untuk editorial majalah, food blogger untuk medsos. Teknik blurring / bokeh juga sering diterapkan.
Ada baiknya visualisasi makanan tidak berbeda jauh dari penyuguhan baik porsi maupun tampilan, agar konsumen / pemirsa mendapat visualisasi yang tepat.
Baca juga:
Jasa Foto Produk untuk Bisnis Kuliner: Cara Menampilkan Makanan dengan Lezat
Apa Jasa Foto Produk Makanan Itu? Apa Saja Jenisnya?
Tips Memilih Jasa Foto Produk & Harga Jasa Edit Foto untuk Bisnis Anda