Aerial Fotografi

Aerial Fotografi1

Aerial photography atau fotografi udara merupakan teknik mengambil gambar permukaan bumi atau fitur hidrosfer atau atmosfer dengan alat bantu. Kamera dipasang pada alat seperti pesawat terbang, drone, roket, satelit, atau satelit yang mengorbit di luar angkasa. Sementara itu, kegiatan fotografi yang dilakukan di udara dengan alat bantu misalnya helikopter atau pesawat.

Efek dari teknik aerial adalah kualtitas foto semakin berkurang, atau disebut aerial perspectiveAerial perspective adalah istilah yang mengacu pada pengaruh atmosfer terhadap penampakan objek dari kejauhan (atmospheric perspective). Jadi, saat jarak antara objek semakin jauh maka kontras antara objek dengan background semakin berkurang dan juga ketajaman objek yang berkurang. Warna objek akan terlihat pucat kebiruan atau kemerahan pada kondisi tertentu misalnya pemandangan sunset atau sunrise.

Jenis aerial fotografi

Aerial Fotografi2

1. Tipe Oblique

Aerial fotografi tipe oblique merupakan gambar yang diambil dari udara dengan tingkat kemiringan 45 derajat. Fotografi udara ini sering digunakan oleh para arkeolog untuk mempelajari struktur tanah secara keseluruhan.

Pengambilan gambar dilakukan secara manual dalam bentuk foto atau video yang menampilkan landscape terbalik. Teknik oblique ini sangat membantu arkeologi meneliti topografi suatu wilayah. Mengingat pengambilan gambar berada di ketinggian yang rendah dibanding sebelumnya.

2. Tipe Vertikal

Fotografi udara tipe vertikal merupakan yang paling populer di seluruh dunia. Salah satu cara mudah mengenalinya adalah gambar yang dihasilkan tampak tegak lurus. Kelebihan teknik ini adalah perspektif yang dihasilkan tidak membuat gambar terdistorsi.

Selain itu, tipe vertikal ini banyak digunakan untuk mengambil gambar objek yang luas, misalnya area taman, pemukiman desa, atau perkotaan.

Cara memotert aerial fotografi

Aerial Fotografi3

1. Kamera yang digunakan

Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kamera dapat digunakan untuk mendapatkan foto aerial. Jika kamera yang disiapkan berupa DSLR maka alat untuk menerbangkannya pun cukup besar. Sedangkan jika menggunakan kamera digital, Anda tidak dapat melihat rekaman apapun di udara.

Oleh karena itu, gunakanlah action kamera untuk mendapatkan fotografi udara yang menakjubkan. Action kamera merupakan jenis kamera yang paling pas karena memiliki jangkauan yang luas, bahkan bisa lebih dari 170 derajat.

Selain itu, action camera juga bisa dikontrol dengan mudah melalui gadget, misalnya menggunakan Wi-Fi atau bluetooth.

2. Drone UAV

Drone menjadi salah satu alat yang sering digunakan dalam fotografi udara. Alat ini bisa menerbangkan kamera dan bisa dikontrol secara mobile. Sekilas bentuknya memang menyerupai helikopter.

Agar gambar yang dihasilkan berkualitas, sebaiknya gunakan drone dengan sistem Unnamed Aerial Vehicle (UAV). Hal ini berguna untuk mengurangi goncangan dan getaran sehingga gambar yang dihasilkan lebih presisi dan jernih.

3. Kendalikan dengan perlahan

Apabila drone kamera yang digunakan tidak dilengkapi UAV, maka kendalikanlah drone tersebut secara perlahan. Saat sudah berada pada objek target, sebaiknya berhenti terlebh dahulu. Lakukanlah berulang-ulang pada titik tersebut untuk menghasilkan foto yang sesuai.

4. Maksimalkan penggunaan drone dibanding helikopter

Pada awalnya, aerial fotografi memang menggunakan alat bantu berupa helikopter. Namun di era modern saat ini, penggunaan drone lebih efektif untuk menghasilkan fotografi udara yang bagus.

Oleh: Selvia Priliantini

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top