Menampilkan Produk dengan Detail melalui Foto Produk Macro

foto produk macro

Ada banyak trik foto produk yang dapat digunakan untuk menghasilkan foto yang bagus dan menarik perhatian calon pelanggan. Salah satunya dengan menggunakan teknik foto produk macro. Teknik seperti apakah itu dan bagaimana menghasilkan foto makro untuk suatu produk?

Apa Itu Fotografi Macro?

Macro photography alias fotografi makro merupakan teknik pembidikan foto yang dilakukan dengan jarak yang dekat. Dengan cara ini, detail pada objek yang berukuran kecil akan terlihat lebih jelas. Hal ini karena gambar akan terlihat lebih besar dibandingkan ukuran asli tanpa bantuan alat pembesar.

Teknik ini sejatinya banyak dipakai untuk mengambil potret makhluk hidup atau hewan yang berukuran kecil. Dengan begitu, fokus akan terletak pada detail yang berada pada objek tersebut. Sebagai contoh saat kita memotret kumbang, maka tekstur, bentuk mata, hingga mulutnya dapat terlihat lebih jelas.

Meskipun begitu, teknik ini juga dapat digunakan dalam pemotretan objek atau benda mati. Beberapa contohnya seperti perhiasan, produk makanan, mainan, dan sebagainya. Apabila Anda ingin menggunakan teknik ini, sudah pasti ada berbagai hal yang harus diperhatikan.

Hal ini karena beberapa produk cenderung memiliki detail kecil yang sulit terlihat dengan foto produk biasa. Jenis foto produk tersebut sudah pasti akan memerlukan pengaturan cahaya dan kamera yang sedikit berbeda supaya detail yang didapatkan menjadi terlihat lebih halus.

Teknik Menghasilkan Foto Produk Macro

Dalam menghasilkan foto produk macro, teknik dan kemampuan menjadi hal yang penting. Dengan begitu, Anda tidak asal bidik dan jepret untuk menghasilkan foto yang memuaskan. Berikut beberapa hal mendasar yang sangat penting untuk Anda perhatikan.

1. Pencahayaan

Pada dasarnya, hampir semua teknik fotografi akan selalu membutuhkan pencahayaan yang memadai. Dengan demikian, gambar yang dihasilkan lebih indah dan sesuai dengan ekspektasi. Guna menghasilkan foto makro yang baik, Anda dapat menggunakan cahaya alami dari matahari langsung maupun cahaya tambahan tergantung konsep dan objek.

Untuk foto produk yang tidak bergerak seperti tanaman, makanan, hingga perhiasan, Anda dapat mengatur penempatannya sedemikian rupa guna mengurangi bayangan. Dengan kata lain, hindari memindahkan kamera, terutama jika sudah mendapat bidikan dan cahaya yang seimbang.

Kalaupun cahaya minim, maka mau tidak mau Anda memerlukan flash untuk menambah cahaya yang masuk. Selain menggunakan lampu flash khusus, Anda dapat menggunakan flash eksternal dan menambahkan diffuser dari kertas putih yang dipasang di depan flash. Fungsinya tentu untuk membuat cahaya menjadi lebih lembut.

2. Pengaturan fokus

Dalam fotografi makro, pengaturan fokus pada dasarnya merupakan hal yang cukup sulit dilakukan. Terlebih, menentukan fokus supaya tetap stabil menjadi tantangan tersendiri supaya gambar yang dihasilkan tidak blur atau terlihat kabur.

Saat membuat foto produk macro, ada banyak juga cara yang dapat digunakan untuk membingkai objek. Anda juga dapat memotret objek dari beberapa angle, baik dari atas, samping, hingga dari bawah. Gunakan beberapa sudut pengambilan gambar untuk satu produk yang sama.

Dalam memotret makro, biasakan untuk memotret dengan fokus manual. Fokus otomatis umumnya akan kurang presisi dalam penempatan fokus dan cenderung melenceng dari keinginan kita sebagai fotografer. Meskipun terlihat rumit, dengan fokus manual hasilnya cenderung akan lebih baik.

3. Depth of Field

Semakin dekat ke subjek, maka semakin dangkal pula depth of field sebagai wilayah fokus tajam. Efeknya, hal ini dapat membuat fokus ke seluruh subjek menjadi lebih sulit. Jika Anda menggunakan kamera DSLR, coba tingkatkan DOF dengan mengurangi aperture.

Karena menurunkan aperture dapat membatasi cahaya, maka Anda juga perlu menurunkan shutter untuk mengimbanginya. Selain itu, tingkatkan sensitivitas ISO secara hati-hati supaya tidak meningkatkan gangguan atau noise visual.

4. Shutter speed

Dalam pemotretan makro, shutter speed merupakan hal yang juga penting. Terlebih jika Anda tidak menggunakan cahaya tambahan seperti flash. Jika shutter speed lambat, gambar akan rentan bergoyang dan menjadi blur.

Umumnya, shutter speed yang disarankan adalah di atas 1/250 detik. Kendati demikian, jika Anda menggunakan flash maka shutter speed dapat diperlambat sehingga cahaya dari flash akan membekukan objek secara otomatis.

Peralatan yang Dibutuhkan

Guna menghasilkan foto produk macro yang baik, tentu juga diperlukan peralatan yang mumpuni. Bahkan Anda dapat menggunakan kamera apa pun yang disesuaikan dengan budget. Hanya saja, diperlukan beberapa alat pendukung yang penting untuk menghasilkan foto terbaik.

  1. Lensa

Sejatinya, lensa menjadi hal yang paling penting saat akan membidik objek dengan teknik makro. Apabila kamera Anda belum memiliki fitur makro, maka lensa makro khusus akan sangat diperlukan. Lensa ini memang cukup mahal, namun dapat menghasilkan foto yang sangat baik.

Adapun tipe lensa ini umumnya memiliki perbesaran 1:1 atau lebih dari itu. Ada juga beberapa jenis lensa makro yang dapat digunakan, seperti lensa fix 50 mm, 90-105 mm, hingga 150-180 mm. Buat Anda yang masih belajar alias pemula, menggunakan lensa 50 mm dapat menjadi opsi awal.

Selain itu, Anda juga tidak harus membeli lensa khusus karena ada opsi lain yang dapat dicoba. Misalnya dengan menggunakan tabung ekstensi yang digabungkan dengan lensa normal. Bisa juga dengan membalikkan lensa normal dengan tabung ekstensi untuk memberikan efek pembesaran. Baca Juga: https://lightboxindonesia.co.id/teknik-teknik-fotografi/

  1. Flash

Membuat foto produk macro dapat dilakukan pada berbagai situasi, baik di siang hari, malam hari, bahkan di situasi indoor maupun outdoor sekalipun. Flash eksternal juga dapat Anda gunakan dengan menyesuaikan situasi objek.

Flash trigger juga dapat digunakan karena lampu flash eksternal pada kamera tentu dipasang secara terpisah. Jika dipasang pada body kamera, cahaya dari lampu flash dapat terhalang dengan lensa. Dapat juga terhalang dengan alat bantu tambahan untuk menghasilkan foto makro.

  1. Tripod

Tripod atau bahkan mini tripod dapat menjadi alat tambahan yang dapat digunakan untuk membantu fokus seorang fotografer. Meskipun sedang membidik foto suatu produk yang cenderung statis, namun pergerakan sekecil apa pun bisa saja terjadi dan mengganggu.

Terlebih jika Anda memutuskan untuk mengambil foto makro dengan latar belakang outdoor, beberapa pergerakan seperti angin, debu, dan sebagainya juga akan berpengaruh pada hasil foto makro yang akan dihasilkan. Tentukan posisi yang nyaman sebelum mulai menjepret. Baca juga: https://lightboxindonesia.co.id/pencahayaan-untuk-foto-produk/

Kalau Anda ingin memotret foto produk dengan latar belakang outdoor, ada baiknya memilih tripod yang kokoh dan kuat namun tetap fleksibel dan mudah dibawa ke mana-mana. Memilih tripod yang dapat diputar ke berbagai arah juga penting untuk memudahkan Anda memotret dan mencegah shaking.

Itulah beberapa hal dan tips dalam melakukan foto produk macro dengan hasil terbaik. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam menghasilkan berbagai foto produk yang ciamik dan bahkan dapat meningkatkan nilai jualnya. Selamat mencoba!

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top